Fenomena iklim pemicu turunnya curah hujan, El Nino, sudah muncul meski dalam kondisi lemah. Sebagian besar daerah pun diprediksi tak terdampak hujan hingga awal Agustus.
“Pada sepekan ke depan kondisi cuaca di wilayah sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bag. timur, dan Sulawesi akan dominan cerah berawan – berawan,” demikian dikutip dari Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 28 Juli – 3 Agustus, dikutip dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (30/7).

“Sementara untuk wilayah Sumatera bag. utara dan barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua terdapat potensi hujan sedang-lebat pada siang dan malam hari,” lanjut keterangan itu.

Apa penyebab tak banyak hujan?

Berdasarkan Ikhtisar Cuaca Harian BMKG untuk Sabtu (29/7), Indeks NINO 3.4 yang mengindikasikan tingkat El Nino berada pada angka +1,0.

“El Nino lemah,” demikian keterangan BMKG.

Pendanda El Nino lainnya, Southern Oscillation Index (SOI), ada pada angka -3,3 alias tidak signifikan. Senada, Dipole Mode Index (DMI), yang menunjukkan tingkat fenomena pemicu curah hujan di Samudera Hindia, Indian Ocean Dipole (IOD), juga tak signifikan (+0,01).

Selain itu, beberapa aktivitas fenomena atmosfer regional dan lokal juga tak memengaruhi sebagian besar wilayah RI. 

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *